KASUS DILEMA ETIKA
Kasus 1.
Ibu Dini adalah kepala sekolah SMA Insan Gemilang. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat, dan juga inovatif. Ia juga memiliki pembawaan yang supel dan menyenangkan. Setiap pagi bu Dini akan meluangkan waktu untuk berjalan berkeliling sekolah, mengunjungi kelas-kelas, menyapa guru-guru dan mendengarkan cerita mereka dan memberi mereka semangat, Murid-murid dan guru-guru akrab dengan bu Dini. Anggota komunitas sekkolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereak menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.
Selain sebagai kepala sekolah, ibu Dini juga seorang wirausahawan yang suskes di bidang kuliner. Selama ini ia dapat membagi waktunya dengan baik. Ia tidak pernah menampur adukkan urusan pekerjaannya di sekolah dengan bisnisnya.
Semakin lama bisnis kuliner bu Dini berkembang pesat. Bisnisnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Dini mendapat hadiah berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses. Ini artinya Ibu Dini harus meninggalkan sekolahnya selama 3 bulan karena lokasi pelatihan di luar kota.
Padahal baru-baru ini ia banyak mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Insan Gemilang. Sekolah yang ia pimpin. Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak yang melanggar peraturan, dan orang tua murid yang mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di SMA Insan Gemilang.
Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu, artinya ia harus meninggalkan sekolah lagi selama 3 bulan di tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. Disisi lain ia sangat ingin mengikuti program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak yaitu warga sekolah disini. Manakah yang sebaiknya ia pilih?
Tugas Anda
- Siapa yang menghadapi dilema?
Yang menghadapi dilema dalam kasus 1 adalah Ibu Dini.
• Apakah dua kebenaran yang ada?
Kebenaran yang ada adalah bahwa gIbu Dini adalah seorang sosok kepala sekolah yang cerdas, berbakat dan juga inovatif. Selain itu juga Ibu Dini adalah seorang pebisnis kuliner yang sukses karena usahanya yang pantang menyerah dalam membangun bisnisnya.
• Adalah benar jika tokoh tersebut memutuskan untuk mengikuti program pelatihan bisnis, karena ia merupakan seorang wirausahawan yang sukses di bidang kuliner, tentunya ia ingin lebih mengembangkan bisnisnya dengan mengikuti program pelatihan bisnis.
Tapi benar juga jika dia memutuskan untuk tetap di sekolah dan memperbaiki keadaan sekolah yang sedang banyak masalah dan membutuhkan kehadirannya untuk memperbaiki suasana sekolah.
Karena ia adalah seorang kepala sekolah yang mempunyai tanggung jawab terhadap situasi sekolah yang sedang terjadi.
• Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Paradigma yang ada dalam kasus 1 adalah Dilema individu lawan kelompok.
• Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?
Iya, pada dilema kebenaran lawan kesetiaan. Karena, apabila Ibu Dini memutuskan untuk tetap mengikuti pelatihan, itu merupakan sebuah kebenaran untuknya. Namun bila ia tetap tinggal di sekolah dan memilih tidak mengikuti program pelatihan, itu merupakan bentuk kesetiaannya terhadap sekolah dan siswa-siswanya.
Bila saya menjadi Ibu Dini saya akan memilih tetap berada di sekolah, dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di sekolah. Karena masalah sekolah merupakan prioritas dibanding dengan mengikuti program pelatihan, yang bisa diikuti di lain waktu dan kesempatan.
Kasus 2.
Hari ini murid-murid kelas 8 di SMP Pelita senang sekali karena mereka akan melakukan studi lapangan ke Taman Safari Cisarua Bogor sebagai bagian dari pelajaran Biologi. Untuk mengikuti studi lapangan ini, setiap murid harus membayar biaya ekstra. Ada 3 murid yang belum membayar oleh karena itu mereka tidak akan mengikuti studi lapangan ini, salah satunya adalah Danang, seorang murid yang sangat cerdas, suka belajar Biologi, dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan. Murid-murid yang tidak bisa mengikuti studi lapangan sudah diberikan tugas pengganti oleh guru Biologi, yaitu mengamati hewan dan perilakunya, yang secara substansi sama dengan tugas yang dilakukan murid-murid lain yang berstudi lapangan ke Taman Safari.
Ketika murid-murid sedang sibuk mempersiapkan diri untuk naik ke dalam bus pariwisata yang akan membawa mereka ke Taman Safari, Ibu Dita, guru Biologi sekaligus ketua panitia studi lapangan ini, melihat Danang datang ke sekolah bersama orangtuanya. Danang membawa ransel dan terlihat siap untuk bergabung dalam kegiatan ini. Orangtua Danang mengatakan pada Ibu Dita bahwa anaknya sangat ingin mengikuti kegiatan ini, dan memohon agar Danang diperbolehkan mengikutinya dan mereka berjanji akan membayar dengan cara mencicil. Ibu Dita bingung sekali dengan situasi tersebut. Akhirnya Ibu Dita pun mengajak orang tua Danang untuk bertemu dengan kepala sekolah, Pak Pandu.
Bila Anda berada dalam posisi Pak Pandu, apa yang akan Anda lakukan? Menurut peraturan, Danang tidak bisa mengikuti program studi lapangan karena belum membayar biayanya, namun Pak Pandu sadar betul, kalau ia menerapkan peraturan itu, Danang akan sedih dan kecewa, karena ia sudah mempersiapkan diri dan sangat ingin mengikuti kegiatan, namun bila Pak Pandu memperbolehkan, bagaimana dengan murid lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut?
Tugas Anda
Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Siapa yang menghadapi dilema?
Yang menghadapi dilema dalam kasus 2 adalah pak Pandu sebagai kepala sekolah.
• Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut seorang kepala sekolah yang tidak mengizinkan Danang untuk ikut serta dalam studi lapangan.
Karena ia menerapkan peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa.
Tapi benar juga jika dia adalah seorang kepala sekolah yang mengizinkan Danang untuk mencicil biaya studi tour
Karena Pak Danu adalah kepala sekolah yang mempunyai jiwa berprikemanusiaan
Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Dilema keadilan lawan rasa kasihan.
• Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?
Iya. Yaitu dilema individu lawan kelompok. Karena Pak Pandu kebingungan antara memberikan izin untuk Danang ikut serta meski mencicil biaya tour yang berarti itu hanya mementingkan individu Danang. Namun Pak Pandu juga harus memikirkan siswa lain yang tidak bisa ikut seperti Danang. Artinya pak Pandu harus memikirkan akibat dari keputusannya terhadap orang tua murid lain juga siswa-siswanya yang lain.
Kasus 3
Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta. Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia menguasai bidang yang diajarkan, dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas. Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka.
Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai rapor murid. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan murid-murid dan orang tua murid pada Pak Doddy, menegurnya atas tindakan memanipulasi laporan keuangan, dan membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.
Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.
Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Sekolah tersebut adalah sekolah yang baik, dan posisi yang dituju adalah posisi yang strategis. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan hal tersebut?
Tugas Anda
Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Siapa yang menghadapi dilema?
Yang dilema adalah saya sebagai kepala sekolah.
• Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut sebagai kepala sekolah merasa kasihan dengan Pak Doddy.
Karena ia yang harus menghidupi keluarganya dengan anak 3 yang masih kecil-kecil. Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini.
Tapi benar juga jika dia adalah seorang kepala sekolah yang harus bersikap bijaksana serta menjunjung tinggi integritas dan kejujuran.
Karena ia harus menjunjung tinggi komitmen sebagai kepala sekolah.
• Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Dilema rasa keadilan lawan rasa kasihan.
• Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?
Iya, yaitu dilema yang di hadapi adalah dilema Jangka pendek lawan jangka panjang Yaitu ketika saya sebagai kepala sekolah harus mengisi formulir tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas, yang mana Pak Doddy dikeluarkan dari sekolah sebelumnya juga karena masalah pengendalian emosi dan integritasnya. Bila saya mengisi formulir dengan jujur, tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan Pak Doddy dan keluarga terutama masa depan anak-anaknya, yang bisa jadi tidak bisa bersekolah, tetapi jika saya mengisi formulir dengan jujur dapat mengakibatkan pak Doddy tidak bisa diterima bekerja.Bila saya menjadi kepala sekolah, saya akan mengisi formulir dengan sedikit lebih baik dari fakta, dikarenakan mempertimbangkan kondisi keluarga pak Doddy yang memerlukan biaya untuk membesarkan anak-anaknya. Namun juga sebelumnya saya akan mengkomunikasikannya kepada pak Doddy agar bisa berkomitmen untuk memperbaiki diri dan integritas kerja.
Kasus 4.
SMA Permata adalah sekolah swasta berlokasi di Jakarta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah selalu tinggi. Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan yang menaungi sekolah tersebut yang selalu memperhatikan kepentingan para guru-guru sekolah tersebut.
Tahun ini, seperti biasa yayasan akan mengadakan rapat kerja dimana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dan anggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.
Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru ke Puncak, Ciawi. Namun ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja, tidak bisa dua-duanya karena anggaran tahun depan juga akan dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, mengingat perpustakaan yang lama sudah tidak memadai untuk jumlah murid yang semakin bertambah.
Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka panjang guru-guru mau tidak mau harus harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid. Dari hasil supervisi akademik yang dilakukan Pak Zulkarnain dan tim bidang akademik, sebagian besar guru-guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ditinjau dari aspek sosial dan emosional, para guru membutuhkan program outbound ini untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound team building? Apa alasannya?
Tugas Anda
Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Siapa yang menghadapi dilema?
Yang menghadapi dilema dalam kasus 4 adalah Pak Zulkarnain.
• Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut sebagai kepala sekolah akan mengadakan program peatihan guru dalam bidang teknologi yang akan berguna dalam pembelajaran.
Karena dengan program tour tersebut akan meningkatkan kemampuan guru-guru sehingga dapat menunjang dalam proses pembelajaran siswa di kelas.
Tapi benar juga jika dia melaksanakan program outbond team building untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), setelah dua tahun pandemic.
Karena hal tersebut berguna untuk menyegarkan kembali emosi dan mental guru serta memperkuat kerjasama.
• Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Paradigma yang terjadi pad kasus 4 adalah Dilema jangka pendek lawan jangka panjang.
• Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?
Dalam kasus ini hanya berlaku satu dilema. Yaitu jangka pendek lawan jangka panjang, dimana bila pak Zulkarnain memilih melaksanakan program pelatihan guru, itu akan berguna dalam meningkatkan proses pembelajaran di sekolah.
Salam dan Bahagia 🤗🥰
Merpati Oematan, S.Pd
Komentar
Posting Komentar