REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.2

    JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
                         MODUL 3.2

NAMA : MERPATI OEMATAN, S.Pd
NIP.      : 198211082009032007
ASAL SEKOLAH : SMP NEGERI 4 KUPANG


Syallom,,,salam sejahtera untuk kita semuašŸ™
Jurnal refleksi ini merupakn refleksi saya berkaitan dengan pengalaman saya selama mempelajari materi modul 3.2 tentang " Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya " 
Model refleksi yang saya pakai adalah Model 1: 4F (Facts: Peristiwa,  Feelings: Perasaan, Findings: Pembelajaran,  Future: Penerapan).

1. Facts (Peristiwa)
     Dalam 3.2 ini, saya mempelajari pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya dengan ABT (Aset Based Thinking). Kegiatan penbelajaran melalui LMS dengan menggunakan Alur Merdeka. Diawali dengan Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi 1, Ruang Kolaborasi 2, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan diakhiri dengan Aksi Nyata.
Modul 3.2, Pada kegiatan alur Merdeka pertama, saya disajikan pada tema ā€œMulai dari Diriā€ yang memuat pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri.
Kemudian memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur eksplorasi konsep CGP belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, CGP juga diminta untuk mendalami materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Disini kami mempelajari sekolah sebagai ekosistem, Pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis kekuatan/aset, pendekatan ABCD (Asset Based Community Development), karakteristik komunitas yang sehat dan komunitas, pengalaman rapat dan mendiskusikan murid. Disini juga kami mempelajari kasus 1 dan kasus 2 tentang kegiatan rapat guru membahas perpisahan siswa yang lulus sekolah di sebuah sekolah dasar. Kami diajak untuk melakukan analisa mengenai suasana rapat tersebut.

2. Feelings (Perasaan)
    Pada pembelajaran modul 3.2 ini, saya mulai belajar mengenai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Pada awalnya saya bingung, tetapi setelah saya mengikuti alur ekplorasi konsep, ditambah, alur ruang kolaborasi. Saya menjadi jelas bahwa pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dapat menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Dengan mengidentifkasi aset atau modal yang dimiliki oleh sekolah dapat mewujudkan perubahan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Kami juga melakukan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi aset yang ada di daerah serta kebermanfaatnya dengan pendidikan. Pada Alur presentasi ruang kolaborasi in, saya semakin paham bahwa jika pemimpin dalam pengelolaan sumber daya adalah sosok pemimpin yang mampu menggali kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam suatu ekosistem dengan baik, hal tersebut merupakan  kekuatan. Kekuatan aset itu berasal dari komponen abiotik maupun biotik. Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan memiliki sikap yang optimis terhadap semua keadaan. Serta memandang setiap hal merupakan aset yang menjadi modal utama dalam mengembangkannya. 7 modal utama atau aset tersebut meliputi aset manusia, sosial, fisik, alam/lingkungan, finansial, politik, agama dan budaya.

3. Findings (Pembelajaran)
    Pada pembelajaran Modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan tema " Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya " maka yang saya pelajari bahwa sosok seorang pemimpin harus  mampu menggali kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam suatu ekosistem baik itu kekuatan yang berasal dari komponen abiotik maupun biotik. Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan memiliki sikap yang optimis terhadap semua keadaan yang terjadi di sekolah. Serta memandang setiap hal merupakan aset yang menjadi modal utama dalam mengembangkannya untuk kemajuan pendidikan di sekolah.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas.

4.  Future (Penerapan)
     Sebagai CGP saya akan melaksanakan implementasi di kelas sebagai seorang pemimpin pembelajaran akan mampu mengoptimalkan apa saja yang dimiliki oleh sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Sedangkan implementasinya di sekolah adalah seorang pemimpin pembelajaran akan memanfaatkan atau mengidentifikasi aset-aset atau modal yang ada di sekolah untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program sekolah dan mewujudkan visi dan misi sekolah dengan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah serta menimplementasikan pada masyarakat sekitar adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan mampu menjalin kolaborasi yang baik dengan lingkungan sekitar sekolah demi kepentingan dan kemajuan sekolah.


KUPANG, 1 OKTOBER 2023
SALAM DAN BAHAGIA šŸ¤—
MERPATI OEMATAN, S.Pd

    


    


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LKPD SENI MUSIK (PENSI) KELAS VIII

SOAL REFLEKSI SENI MUSIK KELAS 8

TUGAS MANDIRI 3.1.a.4 EKSPLORASI KONSEP MODUL 3.1